Jelaskan Cara Melakukan Tolak Peluru Atau The Shot Put

Aktifitas Pembelajaran Atletik melalui Tolak Peluru (The Shot Put)

     Tolak peluru merupakan salah satu nomer yang terdapat dalam nomer lempar pads cabang olahraga atletik. Sesuai dengan namanya, maka tolak peluru dilakukan tidak dilemparakan tetapi ditolak/ didorong. Hal ini sesuai pula dengan peraturan bahwa peluru itu harus di dorong atau ditolak dari bahu dengan satu tangan.

     Tolak peluru adalah suatu bentuk gerakan menolak atau mendorong suatu alat bundar (peluru) dengan berat tertentu yang terbuat dari logam, yang dilakukan dari bahu dengan satu tangan untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya. Berat peluri yang digunakan dalam perlombaan adalah 7,25 Kg (untuk putera) dan 4 Kg (untuk wanita).

Aktifitas Pembelajaran Gerak Spesifik Tolak Peluru

     Gaya tolak peluru yang sering digunakan pada tolak peluru, yaitu gaya lama atau gaya ortodoks dan gaya baru atau gaya O'Brian. Kalau ada gaya lain hanyalah merupakan variasi dari kedua gaya tersebut. Tujuan tolak peluru adalah mebolak sejauh-jauhnya untuk memperoleh prestasi yang optimal. Untuk mencapai tolakan yang jauh, seorang atlet harus memahami dan menguasai teknik tolak peluru.

     Prinsip dasar tolak peluru ada empat mac, yaitu : memegang peluru, sikap badan saat akan menolakkan peluru, cara menolakkan peluru, dan sikap badan setelah menolakkann peluru.

A. Cara memegang Peluru

1. Peluru dipegang dengan jari-jari dan terletak pada telapak tangan bagian atas.
2. Peluru diletakkan pada telapak tangan bagian atas atau pada ujung telapak tangan yang dekat dengan jari-jari tangan.
3. Jari-jari tangan direnggangkan atau dibuka (jari manis, jari tengah, dan jari telunjuk) dipergunakan untuk menahan dan memegang peluru bagian belakang.
4. Jari kelingking dan ibu jari digunakan untuk memegang/ menahan peluru bagian samping, yaitu agar peluru tidak tergelincir kedalam atau keluar.
5. Setelah peluru tersebut dapat dipegang dengan baik, kemudian letakkan pada bahu dan menempel (melekat) di leher. Siku diangkat ke samping sedikit agar serong ke depan.
6. Pada waktu memegang dan meletallan peluru pada bahu, usahakan agar keadaan seluruh badan dan tangan jangan sampai kaku, tetapi harus dalam keadaan lemas (rileks). Tangan dan lengan yang lain membantu menjaga keseimbangan.

B. Sikap Badan Saat Akan Menolak Peluru

1. Berdiri tegak menyamping ke arah tolakkan, kedua kaki dibuak.
2. Kaki kiri lurus kedepan, kaki kanan dengan lutut dibengkokkan ke depan sedikit agak serong ke samping kanan.
3. Berat badan berada pada kaki kanan, badan agak condong ke samping kanan. Tangan kanan memegang peluru pada bahu (pundak), tangan kiri dengan sikut dibengkokkan berada di depan sedikit agak serong ke atas lemas.
4. Tangan kiri berfungsi untuk membantu dan menjaga kesrimbangan. Pandangan tertuju ke arah tolakkan.

C. Menolakkan Peluru

1. Bersamaan dengan memutar badan ke arah tolakkan, siku ditarik serong ke atas ke belakang (ke arah samping kiri), pinggul dan pinggang serta perut diputar ke depan agak ke atas hingga dada terbuka menghadap ke depan serong ke atas ke arah tolakkan. Dagu diangkat agak tegak ditengadahkan, pandangan tertuju ke arah tolakkan.
2. Saat seluruh badan (dada) menghadap ke arah tolakkan, secepatnya peluru tersebut ditolakkan sekuat-kuatnya ke atas ke depan ke arah tolakkan (parabola) bersamaan dengan bantuan tolakkan kaki kanan.

D. Sikap Badan Setelah Menolak Peluru

1.  Setelah peluru yang ditolakkan atau didorong tersebut lepas dari tanga, secepatnya kaki yang dipergunakan untuk menolak itu diturunkan atau mendarat (kaki kanan) kira-kira menempati tempat bekas kaki kiri (kaki depan), dengan lutut agak dibengkokkan.
2. Kaki kiri (kaki depan) diangkat ke belakag lurus dan lemas untuk membantu menjaga keseimbangan.
3. Badan condong ke depan, dagu diangkat, badan agak miring ke samping kiri, pandangan ke arah jatuhnya peluru.
4. Tangan kanan dengan sikut agak dibengkokkan berada di depan sedikit agak di bawah badan, tangan/ lengan kiri lemas lurus ke belakang untuk membantu menjaga keseimbangan.

Tahap Tahap Menolak Peluru

A. Pertama : Tolak Peluru

1. Berdiri dengan kaki segaris, badan condong sedikit ke belakang dan peluru dipegang oleh kedua tangan di depan dada.
2. Melangkah ke depan dengan kaki kiri dan tolakkan peluru dengan gerak meluruskan lengan dan kaki secara serentak dengan tujuan melatih gerak kaki dan lengan dalam gerakkan melempar.

B. Kedua : Tolak peluru 

1. Berdiri dengan kaki terbuka, berat badan di atas kaki kanan yang mengarah ke belakang dan dibengkokkan.
2. Badan berputar ke belakang dan merendah sedikit dan lengan kiri ditekuk bebas ke depan dada.
3. Putar pinggang ke depan dan luruskan badan.
4. Tolakkan peluru tersebut.

C. Ketiga : Tolak Peluru

1. Berdiri dengan kaki kiri menghadap ke depan, badan tegak dan berputar sedikit ke samping.
2. Berjingkat kedepan dengan badan condong ke belakang, kaki kanan mendarat terlebih dahulu, kemudian disusul oleh kaki kiri.
3. Tolakkan segera setelah kaki mendarat dan memutar tubuh ke arah sasaran dengan tujuan pembelajari gerak meluncur dan disambung dengan gerakkan akhir (tolakkan).

Gaya menyamping/ Ortodok

Gaya membelakangi O'Brien

Hal-Hal Yang Harus Dihindari Dalam Tolak Peluru

1. Siakap/ posis awal yang tidak seimbang
2. Gerakkan menolak peluru yang tidak benar dilakukan dengan lompatan dengan kakinkanan.
3. Mengangkat tubuh terlalu tinggi dalam gerakkan meluncur.
4. Tidak menarik kaki kanan cukup jauh ke bawah badan.
5. Mendarat dengan kaki kanan menghadap ke belakang.
6. Gerakkan kaki kiri terlalu ke arah samping kiri.
7. Mendarat dengan badan menghadap ke samping atau ke depan.

Hal-Hal Yang Harus Di Utamakan Dalam Tolak Peluru

1. Pelihara kaki kiri selalu rendah.
2. Lakukan gerakan kaki yang seimbang sempurna, dengan kaki kiri mendorong ke belakang.
3. Bagian atas badan harus selalu rileks sedang bagian bawah selalu bergerak.
4. Usahakan gerakkan yang cepat dan menjangkau jauh dari kaki kanan.
5. Putarlah kaki kanan ke dalam selama meluncur/ menolak peluru.
6. Usahakan pinggang kiri dan bahu menghadap ke belakang sejauh mungkin.
7. Usahakan lengan kiri dalam posisi tertutup.
8. Tahanlah kuat-kuat dengan kaki kiri untuk menjaga keseimbangan badan.